Friday 9 December 2011

12. Cari jalan

Renungku pada awan, tembus pada hati.
Renungku pada bintang, tembus pada hati.
Renungku pada bulan, tembus pada hati.
Renungku pada mata hati, tembus pada matahari.

Silau,
Kilau,
Mencari cahaya yang semakin kelam.
Mencari sinar yang semakin karam.
Kosong,
Sesat dalam jutaan.
Cari jalan kanan.
Terarah ke jalan kiri.

Wednesday 17 August 2011

11. Vita

Hidup umpama kita selam laut dalam-dalam,
kita jengah kehidupan bersama ikan-ikan,
biar ombak kuat-kuat menentang,
kita tetap renangi dengan senyuman.

Monday 15 August 2011

10. Air Mata

Air itu mengalir tidak lesu,
Alirannya kuat, penuh emosi dan berisi,
Tak usah kau tegar berani hulur jari,
Tak usah kau sapu penuh simpati,
Air mata ini beruratkan dawai,
Boleh jadi bertulangkan besi,
Aliran ia tidak beri makna aku tunduk,
Boleh jadi alirannya kuat berhati-hati.

Thursday 11 August 2011

09. Teriak

Teriakku pada bulan,
Kembalikan senyumanmu,
Teriakku pada bintang,
kembalikan tawamu,
Teriakku pada awan,
kembalikan sendamu,
teriakku pada pelangi,
kembalikan warna warni hidupku.

Saturday 16 July 2011

08. Yatim

mata hitam cerlung simpati,
kulit kusam seribu erti,
dia yatim bukan pintaan hati,
itu terzahir sejak azali.

Friday 15 July 2011

07. Wanita

figura itu dipijak lumat,
tiap geri langsung tidak bererti,
jika lemah, tiada peluang diseru kuat,
angkuhan mata memandang rendah,
tindas itu tertanam mati-mati,
hey,
wanita itu ciptaan indah,
itu juga syurga dunia.

Wednesday 13 July 2011

06. Hormat

Ingin sekali ku kait rindu,
buat peneman di kala sendu,
ingin sekali ku kait cinta,
buat peneman di kala lara,
ingin sekali ku kait sayang,
buat peneman di kala marah.

Sayang,
hidup bukan sekadar rindu,
bukan sekadar cinta,
bukan sekadar sayang,
hiduplah nyawa kerna hormat,
dari mula sampai akhirnya.

Tuesday 12 July 2011

05. Rindu

renunglah hati dalam-dalam,
percikkan degup itu kuat-kuat,
teriaklah sayang,
indah itu datang kerna rindu-rinduan.

Monday 11 July 2011

04. Kenangan

ku tatap pasir dengan kelat,
ku kuis pasir dengan ranting,
ku ukir nama kita dengan senyuman,
ku renung ukiran dengan kelam,
ku padam nama kita dengan suram.

Ternyata, ia hanya kenangan silam.

03. Getaran

tidak tahu mana getaran,
datang sapa tanpa diundang
mana bisa kau kata itu cinta,
jika percaya itu jatuh pada rusuk akhir pada hati.

02. Cemburu

saat terlihatkan itu,
hati tersiat cabar,
emosi sedikit tercuit,
aku cemburu beralasan,
dan aku cemburu kerna satu,
saat itu jua,
aku terus mara,
toleh ke belakang itu bukan sahabat,
aku genggam erat,
aku nyalakan api emosi,
manusia itu penuh segala,
dan aku coba memenuhinya.

01. Seni

teriak-teriakan itu merimaskan,
hampir lelah dan jatuh,
ada hembusan kata cinta,
dan aku terus percaya,
seni itu bukan sampah.

Maka, lahirlah benih hati buat jiwa.