saat terlihatkan itu,
hati tersiat cabar,
emosi sedikit tercuit,
aku cemburu beralasan,
dan aku cemburu kerna satu,
saat itu jua,
aku terus mara,
toleh ke belakang itu bukan sahabat,
aku genggam erat,
aku nyalakan api emosi,
manusia itu penuh segala,
dan aku coba memenuhinya.
terus jalan. jadikan yang dibelakang itu satu
ReplyDeletesebab kamu maju.
itu aku yang aku lakukan, walau lelah dan badai itu pakej lengkap yang menganggu segala keyakinanku.
ReplyDeleteemosi bertempat.
ReplyDelete:)
disini luahkan segala.
xapa.
catherine : aku harap luahan aku berpada. :)
ReplyDeleteaku cemburu~
ReplyDeletesemakin hilang...